Kualitas Perpustakaan Daerah Semakin Baik
Anggota Komisi X DPR RI Kresna Dewanata Phrosakh menilai dengan adanya UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan berhasil meningkakan kualitas perpustakaan yang ada di daerah. Hal ini ia apresiasi saat kunjungan kerja spesifik ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur pada Jumat, (09/12/2016).
“Dengan implementasi UU Perpustakaan, sekarang mampu mendorong perpustakaan daerah sudah melampaui perpustakaan di kota besar. Seperti di Kabupaten Sidoardjo ini perpustakaanya sudah ada barcode untuk mencegah buku hilang, lalu bagaimana caranya mencetak kartu anggota perpustakaan secara langsung. Jadi sangat luar biasa,” ujar Kresna kepada Parlementaria.
Ia pun menilai, sarana dan prasarana di Perpustakaan Sidoardjo sudah cukup memadai, meskipun masih terdapat kekurangan. Hal terkait anggaran pun juga menjadi aspek yang didorong guna meningkatkan kualitas perpustakaan.
“Pastinya kalau terkait dengan sarana sudah cukup memadai, namun sekali lagi kapasitas yang tak bisa dibohongi bahwa perpustakaan ini angggarannya belum terlalu banyak. Jadi mungkin ke depan peningkatan keuangan bisa diperlebar maka akan lebih menarik minat baca masyarakat Indonesia,” terang Kresna.
Politisi Nasdem ini menuturkan kebijakan terkait perpustakaan alangkah baiknya jika diterapkan pola bottom up agar kebijakan di tingkat pusat sesuai dengan keinginan daerah. “Intinya pada saat kunspek kita dapat masukan, seperti apa inginnya dari perpustakaan daerah. Jadi nanti ini akan kita tekan pada Perpusnas untuk mengikuti pola yang diinginkan oleh daerah. Jadi bagaimana caranya kita bisa melakukan kebijakan itu bottom up, jangan up down,” tuturnya.
Meskipun cukup puas dengan kondisi perpustakaan di Jawa Timur, Kresna berharap agar minat baca di Jawa Timur dapat terus ditingkatkan, sarana dan prasarana juga menjadi aspek penting guna terus menjadi daya tarik masyarakat untuk datang ker perpustakaan.
“ Kita menginginkan minat baca lebih tinggi lagi, namun jangan dilupakan bahwa sarana prasarana menjadi yang terpenting . Katakanlah di perpustakaan harus ada AC, harus ada ruangan yang nyaman, wifi. Harus banyak sarana prasarana yang ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Dengan kondisi perpustakaan yang nyaman maka pengunjung tidak akan kecewa untuk datang ke perpustakaan dan suatu saat akan datang kembali lagi. “Sehingga kenyamanan dari yang membaca di Perpustakaan ini tetap terjaga. Mereka tidak kecewa ketika datang sekali, jika perpustakaan itu nyaman maka pengunjung akan datang kembali,” tutup Kresna. (hs,mp) foto : Hendra/mr.